TUGAS MANDIRI 5

Nama: Shelly Anastasya M

Nim: 41624010011 


1. Identifikasi Produk

  • Nama Produk: Botol air minum plastik (PET) 600 ml

  • Fungsi Utama: Wadah air minum siap konsumsi

  • Perkiraan Masa Pakai: Sekali pakai (±1 hari)

2. Fase-Fase Siklus Hidup Produk

  1. Ekstraksi Bahan Baku:
    Minyak bumi diambil dari perut bumi sebagai bahan dasar pembuatan plastik PET (Polyethylene Terephthalate).

  2. Proses Produksi:
    Minyak diolah menjadi resin plastik PET, kemudian dicetak menjadi botol menggunakan mesin cetak dan diisi air.

  3. Distribusi dan Transportasi:
    Botol dikirim dari pabrik ke distributor dan kemudian ke toko/pengecer menggunakan kendaraan berbahan bakar fosil.

  4. Penggunaan oleh Konsumen:
    Konsumen membeli dan mengonsumsi air dalam waktu singkat, lalu botol dibuang.

  5. Pengelolaan Limbah / Akhir Masa Pakai:
    Sebagian botol dikumpulkan untuk didaur ulang, namun banyak juga yang berakhir di tempat pembuangan atau lingkungan terbuka.

3. Analisis Potensi Dampak Lingkungan

Fase Potensi Dampak Lingkungan

Ekstraksi bahan baku:
Konsumsi energi tinggi, emisi CO₂, degradasi lahan akibat pengeboran minyak.
Produksi: Penggunaan energi dan air, emisi gas rumah kaca dari mesin produksi.
Distribusi: Emisi CO₂ dari transportasi, penggunaan bahan bakar fosil.
Penggunaan: Tidak ada dampak langsung besar, namun masa pakai sangat singkat.
Pengelolaan limbah: Limbah plastik sulit terurai, mencemari tanah dan laut, potensi daur ulang rendah jika tidak dipisahkan.

4. Refleksi Pribadi 

Yang paling mengejutkan dari observasi ini adalah betapa singkatnya masa pakai botol plastik dibandingkan dengan dampaknya terhadap lingkungan. Dalam hitungan menit kita bisa menghabiskan airnya, tetapi plastiknya bisa bertahan ratusan tahun di alam. Hal ini membuat saya lebih sadar bahwa kenyamanan instan ternyata memiliki biaya lingkungan yang besar.

Produk ini bisa didesain ulang dengan menggunakan bahan biodegradable, kemasan isi ulang, atau sistem pengisian ulang (refill station) di toko-toko agar mengurangi produksi botol baru. Selain itu, desain label dan tutup botol bisa disesuaikan agar mudah dipisahkan untuk daur ulang.

Sebagai konsumen, saya berperan penting dalam mengurangi dampak ini dengan menggunakan botol minum isi ulang dari stainless steel atau kaca, serta menghindari pembelian air kemasan sekali pakai. Langkah kecil seperti ini bisa membantu menekan jumlah limbah plastik dan mendorong produsen untuk beralih ke sistem yang lebih berkelanjutan.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mengaitkan Teknologi dengan Etika: Renungan Peran Insinyur Industri

TUGAS TERSTRUKTUR 2

TUGAS MANDIRI 4