TUGAS MANDIRI 11
Nama: Shelly Anastasya M
Nim: 41624010011
KERANGKA LAPORAN
1. Pendahuluan
Pemilihan Produk:
Baterai bekas (AA/AAA) dipilih karena memiliki potensi daur ulang tinggi, tetapi pengelolaan limbahnya di Indonesia masih minim dan tersebar. Baterai mengandung logam berat (seperti merkuri, kadmium, dan timbal) yang berpotensi mencemari tanah dan air jika dibuang sembarangan.
Alasan Pemilihan:
Volume konsumsi baterai tinggi di rumah tangga, sekolah, dan kantor.
Baterai merupakan limbah B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun).
Potensi untuk didaur ulang atau diolah kembali menjadi bahan baku baru cukup besar.
2. Kondisi Saat Ini
A. Alur Maju (Forward Flow)
| Tahap | Deskripsi Distribusi |
|---|---|
| Produsen: | Memproduksi baterai dan mendistribusikan ke distributor dan retail. |
| Distributor: | Menyalurkan ke toko retail, minimarket, dan toko elektronik. |
| Konsumen: | Membeli dan menggunakan baterai untuk berbagai perangkat (remote, jam, mainan). |
B. Pengelolaan Limbah Saat Ini (Current State)
| Indikator | Catatan Hasil Observasi/Riset |
|---|---|
| Pihak yang Mengumpulkan: | Umumnya pemulung, bank sampah, sebagian toko elektronik melalui program drop-box. |
| Alat/Infrastruktur Pengumpulan: | Drop-box di beberapa toko elektronik, TPS B3 terbatas di kota besar, program CSR dari produsen (misal: program “kembalikan baterai lama”). |
| Destinasi Akhir: | Sebagian kecil dikirim ke perusahaan daur ulang baterai, sebagian besar masih dibuang ke TPA atau TPS umum. |
| Keberlanjutan Sistem: | Sistem masih sporadis; konsumen jarang terdorong untuk mengembalikan baterai karena lokasi pengumpulan terbatas dan kurangnya insentif. |
3. Analisis Potensi Alur Balik (Reverse Flow Potential)
A. Identifikasi Nilai (Value Recovery)
Reuse/Repair: Tidak relevan (baterai umumnya tidak diperbaiki).
Remanufaktur: Terbatas; hanya untuk beberapa jenis baterai isi ulang.
Recycling/Daur Ulang: Sangat relevan → logam berat (merkuri, kadmium, timbal) dapat diekstraksi dan dijadikan bahan baku baterai baru.
B. Usulan Alur Balik Ideal
Titik Inisiasi Pengembalian: Konsumen, dibantu retailer dan produsen.
Aliran Logistik Balik:
Konsumen membawa baterai bekas ke drop-box di toko, sekolah, atau bank sampah.
Transportasi: armada khusus/logistik pihak ketiga untuk limbah B3 ke pusat penyortiran kota.
Penyortiran: berdasarkan jenis baterai (alkaline, rechargeable, lithium).
Destinasi Akhir: fasilitas daur ulang baterai di Indonesia (atau ekspor jika kapasitas domestik terbatas).
Diagram Alir (Sederhana):
Konsumen → Drop-box/Toko → Pusat Penyortiran → Fasilitas Daur Ulang → Produk/Bahan Baku Baru
C. Tantangan dan Rekomendasi
| Tantangan | Rekomendasi |
|---|---|
| 1. Biaya logistik tinggi untuk mengumpulkan baterai dari konsumen individual di seluruh kota/kabupaten. | Gunakan model kemitraan dengan toko retail atau kurir untuk mengumpulkan baterai secara batch, sehingga biaya transportasi lebih efisien. |
| 2. Kesadaran konsumen rendah dan kurangnya insentif. | Berikan reward/point bagi konsumen yang mengembalikan baterai, misalnya potongan harga atau voucher belanja. |
4. Lampiran
Diagram Alir Alur Balik Ideal (Reverse Logistics):
[Produsen] → [Distributor] → [Retail/Toko] → [Konsumen]
↑
|
[Drop-box / Bank Sampah / Program CSR]
↓
[Pusat Penyortiran / Sorting Center]
↓
[Fasilitas Daur Ulang Baterai]
↓
[Bahan Baku untuk Baterai Baru]
Komentar
Posting Komentar